Kamis, 28 Juni 2018

Bound by Duty Chapter 1

Tentu saja aku sudah tau ini semua akan terjadi. Ayahku sudah membuatnya amat sangat jelas pada saat suami pertamaku Antonio di kuburkan. Aku terlalu muda untuk tetap menjanda. Tapi aku tak menyangka ayahku menemukan suami baru untukku dengan begitu cepat, dan tentunya aku tak menyangka bahwa suami baruku adalah Dante- The Boss- Cavallaro.
Pemakaman Antonio baru di adakan sembilan bulan yang lalu, yang mana membuat pertunangan baruku masuk dalam katagori tidak pantas. Ibuku biasanya adalah salah satu dari kerumunan yang peduli akan pendapat sosial dan kali ini malah dia tidak melihat ada yang salah dengan fakta hari ini, kurang dari satu tahun sejak perpisahan dengan Antonio, aku akan bertemu dengan suami baruku. Aku tak pernah mencintai Antonio seperti wanita mencintai lelaki, walaupun aku pernah mempercayainya sekali, dan pernikahan kami tak pernah nyata, tapi aku berharap aku diberi sedikit waktu untuk sebelum di paksa masuk ke ikatan lain, khususnya saat aku bahkan tak memiliki pilihan untuk diriku sendiri kali ini.
Kau sangat beruntung Dante Cavallaro setuju untuk menikahimu. Ini sangat mengejutkan dia mau menerima wanita yang sudah pernah menikah. mengingat dia bisa memilih barisan wanita muda yang bersedia”, ibuku berkata sambil menyisir rambut coklat gelapku. Dia tidak bermaksud melukai perasaanku; dia hanya sedikit kaget. Aku tau itu benar. Dan setiap orang juga tau.
Seorang pria di posisi seperti Dante tak perlu mendengarkan pendapat orang lain, orang-orang yang lebih rendah. Itu adalah yang kebanyakan orang pikirkan, dan kali ini aku diharuskan untuk menikahinya. Aku, seseorang yang bahkan tak ingin menikahi seseorang yang seberkuasa dan selicik Dante Cavallaro. Aku, berharap untuk hidup sendirian, hanya untuk menutupi rahasia Antonio. Bagaimana caranya aku menutupi kebohongan? Dante adalah seorang pria yang selalu tau ketika seseorang berbohong.
Dia akan jadi Boss dari th Outfit dalam dua bulan, dan ketika kau menikahi dia kau akan menjadi wanita paling berpengaruh di Chicago dan Midwest. Dan jika kau tetap berteman baik dengan Aria, kau juga akan mendapatkan koneksi yang baik ke New York”.
Seperti biasanya ibuku selalu selangkah di depan, telah merencanakan mendominasi dunia, disaat aku masih mencoba mengumpulkan pikiranku pada kenyataan bahwa aku harus menikahi the Boss. Ini terlalu berbahaya. Aku pembohong yang buruk. Dalam setahun pernihakanku dengan Antonio aku meningkatkan kemampuanku dengan berkesinambungan, tapi ada perbedaan anatara berbohong ke dunia luar dan berbohong pada suamimu. Kemarahan terhadap Antonio muncul ke permukaan ini sering bterjadi dalam beberapa bulan terakhir. Dia memaksaku memasuki situasi ini.
Mamma melangkah mundur, mengamati hasil kerjanya. Rambut gelapku jatuh dalam keriting halus diatas bahu dan punggungku. Aku berdiri. Pada kesempatan ini, aku memilih mengenakan rok pensil berwarna krim dan Blouse berwarna plum yang sampai diatas karet pinggangku, dan disempurnakan dengan heals rendah berwarna hitam. Aku adalah wanita tertinggi di Outfit dengan tinggi mencapai 5,8 kaki dan ibuku khawatir jika Dante akan terlihat lebih pendek jika aku mengenakan heals tinggi. Aku tidak tergannggu bahwa Dante lima inchi lebih tinggi dariku; aku tak pernah lebih tinggi dari pada dia bahkan dengan high healsku. Dan ini bukan kali pertamaku bertemu denngannya. Kami bertemu beberapa kali dalam acara Mafia dan bahkan kami bergabung dalam brief dance di pesta pernikahan Aria pada agustus tiga bulan yang lalu. Tapi kami tak pernah bertukar lebih dari kesopanan yang di haruskan dan aku yakin tak pernah mendapat firasat bahwa Dante tertarik padaku, tapi dia dikenal sebagai orang yang tertutup, jadi siapa yang tau apa yang ada di kepalanya?
pernahkah dia berkencan sejak istrinya meninggal?” tanyaku. Biasanya gosip menyebar dengan cepat di lingkungan kami tapi mungkin aku ketinggalan. Wanita yang lebih tua selalu tau tentang gosip-gosip lebih dulu daripada yang lainnya. Sejujurnya bergosip adalah tujuan sebagian besar dari mereka.
Mamma tersenyum sedih. “tidak secara terbuka. Rumor mengatakan dia belum bisa menerima kematian istrinya, tapi ini sudah lewat tiga tahun dan sekarang dia akan menjadi boss dari Outfit dia tidak bisa tetap bergantung terhadap kenangan wanita yang sudah mati. Dia harus melangkah maju dan menghasilkan pewaris”. Ibuku meletakan tangan di bahuku dan berseri-seri dihadapanku. “dan kau lah yang akan memberinya anak lelaki yang tampan, sweerheart”.
Perutku mencelos. “tidak hari ini”.
Ibuku menggelengkan kepalanya dalam tawa. “sesegera mungkin. Pesta pernikahannya dua bulan lagi”. Jika ini mengikuti kemauan Mamma dan Papa, pernikahan ini akan diadakan seminggu yang lalu. Mereka mungkin khawatir Dante akan berubah pikiran tentang ku.
Valentina! Livia! Mobil Dante baru saja sampai”.
Mamma bertepuk tangan, kemudian mengedipkan sebeleh mata. “ayo buat dia melupakan istrinya”.
Kuharap dia tidak mengatakan sesuatu yang tanpa perasaan ketika Dante ada di sekitar. Aku mengikutinya menuruni tangga dan mencoba untuk menampakan ekspresi paling anggunku. Papa membuka pintu. Aku sudah tidak ingat kapan terakhir kali dia membuka pintu. Biasanya dia membiarkan ibu atau aku yang melakukannya, atau pelayan kami, tapi aku tau dia praktis sangat antusias. Apakah ayah harus membuatnya begitu jelas bahwa dia sangat putus asa untuk menikahkanku lagi? Ini membuatku terasa seperti anak anjing dari tempat sampah terakhir di pet shop yang tidak sabar untuk disingkirkan.
Rambut pirang Dante muncul di ambang pintu saat aku dan ibuku berhenti di tengah lobi kami. Saat itu diluar turun salju dan kepingan lembut salju di kepala dante membuat rambutnya tampak hampir keemasan. Aku mengerti mengapa orang-orang frustasi akan pernikahan Aria dengan Luca. Dante dan Aria pasti bisa menjadi pasangan emas.
Papa membuka pintu lebih lebar dengan senyuman lebar. Dante menjabat tangan ayahku dan mereka bertukar beberapa kata pelan. Mamma praktis memantulkan kakinya di sampingku. Dia menyalakan senyum 1000 watt saat Dante dan Papa akhirnya menuju ke arah kami. Aku memaksakan bibirku untuk tersenyum yang jauh lebih sedikit bercahaya.
Seperti tradisi, Dante menyapa ibuku terlebih dahulu, dengan membungkuk dan mencium tangan, sebelum menghadapku. Dia memberiku senyuman singkat yang tidak sampai ke mata birunya, lalu mencium tanganku. “Valentina” katanya dengan suara halus dan tanpa emosi.
Dari sudut pandang fisik semata, aku melihat Dante lebih menarik. Tubuhnya tinggi dan sedikit berotot, tanpa cela, mengenakan setelan tiga potong abu-abu gelap, kemeja putih dan dasi biru muda, dan rambut pirang penuh yang di sisir ke belakang dengan longgar. Tapi semuanya memanggilnya cold fish, dan dari pertemuan singkat kami, aku tau mereka benar.
senang bertemu dengan mu lagi”. Kataku sambil memiringkan sedikit kepalaku.
Dante melepaskan tanganku. “ya, sama”. Dia mengarahkan tatapan kosongnya ke arah ayahku. “aku ingin ber bicara berdua saja dengan Valentina” . Tak ada basa basi yang digunakan seperti biasanya.
Tentu saja” Papa berkata dengan antusias, meraih lengan ibuku dan membimbing ibuku menjauh. Jika aku belum pernah menikah sebelumnya, mereka tak akan membiarkan ku berduan dengan pria, tapi kali ini mereka berpikir bahwa mereka tidak perlu melindungi harta ku lagi. Dan aku tak bisa memberitahu mereka bahwa Antonio dan aku belum pernah mengesahkan pernikahan kami. Aku tak bisa memberitahu siapapun, paling tidak Dante.
Ketika Mamma dan Papa telah menghilang ke kantor ayahku, Dante berpaling padaku. “ini bisa diterima olehmu, kurasa”.
Dia tampak begitu tak tergoyahkan dan terkendali, seakan emosinya telah di botolkan jauh di dalam, bahkan dia pun tak bisa meraihnya. Aku bertanya-tanya berapa banyak itu dari hasil kematian istrinya dan berapa banyak memang sifat alaminya.
Ya”, Kataku, berharap dia tidak bisa melihat betapa gugupnya aku. Aku menunjuk ke arah pintu kiri kami, “apakah kau ingin duduk untuk percakapan kita ini?”.
Dante mengangguk dan aku membawanya ke ruang tamu. Aku duduk di sofa , dan Dante duduk di kursi di seberangku. Kupikir dia akan duduk di sampingku, tapi sepertinya dia menyisahkan banyak ruang diantara kami yang bisa di terima. Selain ciuman tangan singkat, dia memastikan tidak menyentuhku. Dia mungkin merasa tidak pantas selama kami belum menikah. Itulah yang paling aku harapkan.
Aku berasumsi bahwa ayahmu telah mengatakan bahwa pernikahan kita akan dilaksanakan tanggal lima Januari”.
Aku mencari kilasan kesedihan atau rasa penuh harap di suaranya, tapi tak ada apapun disana. Aku meletakan tanganku di pangkuanku, menautkan jemariku. Kemungkinan kecil Dante akan melihatku gemetaran dengan cara seperti ini. “Ya. Dia memberitahuku beberapa hari yang lalu”.
Aku menyadari bahwa masih kurang dari setahun sejak pemakaman suamimu, tapi ayahku akan pensiun di akhir tahun ini dan dia mengharapkan ku untuk menikah ketika aku mengambil alih tempatnya”.
Aku menundukkan pandanganku saat bahuku mengencang karena emosi yang terpendam. Antonio tak pernah jadi suami yang baik, dia bukan tipe suami yang baik hati. Tapi dia sudah jadi temanku dan aku mengenalnya sepanjang hidupku, itulah mengapa aku setuju menikah dengannya. Tentu saja. Aku terlalu naif, tak menyadari apa yang akan terjadi ketika menikahi pria yang tak tertarik padamu, atau wanita pada umumnya. Aku ingin membantu dia. Jadi Gay bukan sesuatu yang bisa di toleransi dalam mafia. Jika seseorang mengetahui Antonio menyukai pria dengan cara yang seperti itu, mereka bisa saja membunuhnya. Ketika dia meminta bantuanku, aku melompat pada kesempatan itu, dan dengan sembunyi-sembunyi berharap aku bisa memenangkan dia. Aku berharap dia akan memutuskan untuk tidak lagi jadi Gay. Aku berharap kami bisa memiliki pernikahan yang sesungguhnya di satu titik, tapi harapan itu dengan cepatnya di hempaskan. Oleh karena itu bagian menjijikan dan egois dari diriku sudah sembuh setelah kematian Antonio. Aku berharap aku telah bebas dan menemukan pria yang akan mencintaiku, atau setidaknya bergairah padaku. Untungnya, itu hanya bagian kecil, dan aku merasa bersalah tiap kali mengingat itu. Dan sekarang, mungkin saat ini adalah kesempatanku. Mungkin pernikahan kedua ku akhirnya memberiku suami yang melihatku lebih dari sekedar setan yang tak berguna.
Dante tampaknya salah paham dengan diam ku. “jika ini terlalu cepat untukmu, kita masih bisa membatalkan pengaturan ini”.
Mamma akan membunuhku, dan Papa kemungkinan akan terserang stroke. “Jangan” aku berkata cepat. “tak masalah , aku kehilangan ingatanku untuk sesaat” aku memberinya senyuman. Dia tidak membalasnya, hanya dengan mengahdiahiku dengan tatapan meneliti yang dingin.
Baguslah” katanya akhirnya. “aku ingin membahas persiapan dan juga waktu menjelang acara bersamamu. Dua bulan tidak lama lagi, tapi karena pernikahan ini tidak akan jadi acara besar-besaran, kita harusnya baik-baik saja”.
Aku mengangguk. Sebagian diriku sedih karena pesta pernikahan ini akan jadi sesuatu yang sederhana, tapi begitu cepat setelah kematian Antonio, acara yang lebih besar pasti akan terasa tidak nyaman, dan karena ini juga pernikahan kedua bagiku dan Dante , diriku yang menuntut pesta yang indah pasti menggelikan.
Mengapa kau memilihku? Aku yakin kau memiliki banyak pilihan yang lebih layak”, aku telah bertanya- tanya akan hal ini sejak Papa mengatakan kesepakatannya dengan Dante. Aku tau itu adalah pertanyaan yang tak seharusnya aku tanyakan. Mamm pasti telah melemparkan pelototan jika dia ada disini.
Ekspresi Dante tidak berubah. “Tentu saja. Ayahku menyarankan sepupumu Gianna, tapi aku tak menginginkan istri yang baru cukup umur. Sayangnya, wanita yang berusia dua puluhan sudah menikah, dan kebanyakan janda lebih tua dariku atau memiliki anak. Keduanya tak bisa diterima oleh pria dalam posisi seperti ku yang mungkin kau mengerti.
Aku mengangguk. Ada begitu banyak aturan tata krama ketika berhubungan dengan menemukan jodoh, khususnya untuk pria yang berada di posisi seperti Dante, itulah mengapa banyak orang terkejut saat aku diumumkan sebagai calon istrinya. Dante telah banyak menginjak jari kaki karena keputusannya itu.
Jadi kau adalah satu-satunya pilihan logis. Kau tentu saja masih muda , tapi itu tak bisa di ubah”.
Untuk sesaat aku tetap terdiam karena alasan tanpa emosinya. Aku tak senaif yang seharusnya, tapi aku berharap minimal sebagian alasan Dante memilihku karena dia tertarik padaku, mendapati diriku cantik, atau setidaknya menyenangkan sebagai pendamping, tapi penjelasannya yang dingin menghancurkan kilasan kecil harapan.
aku dua puluh tiga tahun”, kataku dengan suara lembut yang mengejutkan. Mungkin sikap acuh tak acuh Dante tak menggangguku. Jika memang seperti itu, aku akan menjadi ratu es dalam waktu singkat. “itu tidaklah muda dalam standar pernikahan kita”.
Dua belas tahun lebih muda dariku. Itu lebih dari yang aku inginkan”. Istrinya yang baru meninggal dua tahun lebih muda dibanding Dante, dan mereka telah menikah hampir dua belas tahun sebelum meninggal karena kanker. Masih seperti yang dia katakan, itu membuatnya terdengar seakan-akan aku memaksanya menikah denganku. Kebanyakan pria di dunia kami mengambil Gundik yang lebih muda ketika istrinya bertambah tua, namun Dante merasa tidak senang karena aku terlalu muda.
Kalau begitu mungkin kau cari calon istri yang lain. Aku tidak memintamu untuk menikahiku”, begitu kata-kata itu keluar, aku menutup mulut, lalu menatap Dante. Dia tidak terlihat marah, dia tidak terlihat apapun. Wajahnya seperti tadi. Keras dan tanpa emosi. “maafkan aku, itu sangat kasar. Seharusnya aku tidak mengatakan itu”.
Dante menggelengkan kepalanya. Tak ada satupun rambut yang keluar dari barisan. Bahkan tak ada satu kotoran pun di kaki celananya, walaupun cuaca bersalju di bulan November. “Tidak apa-apa. Aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu”.
Aku berharap dia tidak terdengar begitu tanpa emosi, tapi tak ada yang bisa aku lakukan untuk merubahnya, setidaknya tidak sampai kami menikah. “tidak. Maafkan aku. Seharusnya aku tidak membentakmu”.
ayo kembali ke jalur semula. Ada beberapa hal yang perlu kita diskusikan dan sayangnya aku mengadakan pertunangan yang telah dijadwalkan pada malam ini dan penerbangan pagi-pagi sekali besok.
kau menuju ke New York untuk pertunangan Gianna dan Matteo “. keluarga ku tidak mendapat undangan. Seperti pesta pertunangan Aria, hanya keluarga terdekat, dan kepala keluarga besar Chicago dan New York yang di undang. Aku benar-benar senang. Ini akan menjadi acara sosial pertamu ku bahkan setelah pertunangan ku dan Dante di umumkan. Gosip dan tatapan ingin tau akan menemaniku kemana-mana.
Sedikit keterkejutan berpendar di matanya, tapi kemudian lenyap. “Ya, tentu nya”. Dia meraih ke kantong jas nya dan mengeluarkan kotak kecil berwarna Velvet. Aku mengambilnya dari dia dan membukanya. Berlian pertunangan ada di dalam sana. Hanya beberapa minggu yang lalu, aku melepaskan cincin kawin dan cincin pertunanganku yang Antonio berikan padaku. Cincin-cincin itu tak pernah terlalu berarti bagiku.
ku harap kau suka dengan modelnya”.
Ya, terima kasih”, setelah ragu sejenak, aku mengelurkan cincin itu dan menyematkan ke jariku. Dante tidak memberikan indikasi bahwa dia ingin melakukannya untukku. Tatapanku menyipit ke arah tangan kanannya dan perutku mencelos. Dia masih mengenakan cincin kawin nya. Semburan kekecewaan yang lain membuatku terkejut. Jika dia memakainya setelah sekian lama, dia pasti masih mencintai istrinya yang telah meninggal, atau itu hanyalah kebiasaan sederhana?
Dia melihat tatapanku dan untuk pertama kalinya topeng nya terlepas tapi lenyap dengan begitu cepat hingga aku tidak yakin aku telah melihatnya. Dia tidak memberiku penjelasan ataupun permintaan maaf, tapi aku tak mengharapkannya dari pria seperti dia.
ayahmu meminta agar kita melakukan tamasya sosial sebelum pernikahan yang sebenarnya. Seperti yang kita sepakati bahwa sepertinya pesta pertunangan tidak diperlukan...” aku tidak pernah di tanya, tapi bahkan aku tak terkejut. “... aku sarankan kita menghadiri pesta natal tahunan keluarga Scuderi bersama-sama”.
Sejauh yang aku ingat, keluargaku sudah akan berada di rumah Scuderi di hari minggu pertama yang akan datang.” kedengarannya itu ide yang masuk akal”.
Dante memberiku senyum dingin. “jadi ini sudah disepakati. Aku akan mengabari ayahmu ketika aku menjemputmu”.
kau bisa memberitahu ku. Aku memiliki ponsel dan aku mempu untuk mengoprasikannya”.
Dante menatap. Ada secercah sesuatu seperti terhibur di wajahnya sesaat. “ baiklah. Jika itu yang kau inginkan”. Dia mengelurkan ponsel dari sakunya. “berapa nomormu?”.
Aku butuh beberapa saat untuk tawa menahan dengusan tawa yang tidak anggun sama sekali sebelum aku memberinya nomor.
Ketika dia sudah selesai mengetik, dia memasukan ponselnya kembali ke saku , kemudian bangkit tanpa kata-kata lagi. Aku berdiri juga dan memanfaatkan waktuku untuk merapihkan kerutan yang tak eksisten di rokku untuk menutupi kejegkelanku atas perlakuannya yang tak menyenangkan.
Terima kasih atas waktumu”, dia berkata dengan formal. Aku berharap dia akan lebih bebas ketika kami sudah menikah. Dia tidak selalu terkendali. Aku pernah mendengar cerita tentang bagaimana dia mengokohkan posisinya sebagai pewaris gelar ayahnya dan betapa efisiennya dia saat berhubungan dengan pengkhianat dan musuh. Ada sesuatu yang gelap dan liar di balik sikap pangeran es nya.
Terima kasih kembali”. Aku berjalan menuju pintu tapi Dante membukanya untukku dan menahannya tetap terbuka untukku. Aku mengucapkan terima kasih cepat sebelum aku melangkah ke lobi. “aku akan memanggil orang tuaku sehingga kalian bisa berpamitan”.
sebenarnya, aku butuh berbicara dengan ayahmu secara pribadi sebelum aku pergi”.
Tak ada gunanya mencari informasi dari ekspresinya, jadi aku tak mau repot-repot. Sebagai gantinya aku melangkah ke ujung koridor dan mengetuk pintu kantor ayahku. Suara-suara di dalam mereda dan sesaat kemudian , ayahku membuka pintu. Mamma berdiri tepat dibelakangnya. Dari ekspresi wajahnya, aku tau dia sangat ingin memborbardirku dengan pertanyaan; tapi Dante tepat berada di belakangku.
Dante ingin berbicara denganmu”, kataku, kemudian berbalik ke Dante. “sampai jumpa di pesta natal”. Aku berpikir untuk mengusap pipinya dengan bibirku tapi aku langsung membuang ide itu. Sebagai gantinya aku memirimgkan kepalaku sambil tersenyum sebelum melangkah pergi. Ujung kaki ibuku meliuk -liuk di belakangku, lalu dia menempel di sampingku. Dia menautkan lengan kami . “Bagaimana hasilnya? Dante tidak terlihat terlalu senang. Apa kau melakukan sesuatu yang membuatnya tersinggung?”.
Aku menatapnya. “Tentu saja tidak. Wajah Dante membeku dalam satu ekspresi”.
Sssst”, Mamma melihat ke belakang kami. “Bagaimana kalau dia mendengarmu?”.
Kurasa dia tidak peduli.
Mamma mengamati wajahku. “Kau seharusnya bahagia, Valentina. Kau memenangkan undian suami, dan aku yakin dia adalah kekasih yang bergairah dibalik penampakan luar Dante yang dingin”.
Mamma, Please”. Aku telah mengalami dua kali pembicaraan tentang sex dengan ibuku sepanjang hidupku sejauh ini. Yang dia coba critakan tentang burung dan lebah ketika aku berusia lima belas tahun dan sudah mengerti mekanisme dari sex. Walaupun di sekolah katolik informasi seperti itu sempat beredar. Dan yang kedua , tepat sebelum aku menikah dengan Antonio. Kurasa aku tak akan bertahan dengan yang ketiga.
Tapi aku berharap Mamma benar. Terimakasih atas ketidaktertariakan Antonio pada wanita. Aku tak pernah punya kesempatan untuk menikmati kekasih yang menggairahkan, atau kekasih sesungguhnya. Aku akhirnya amat sangat siap untuk menyingkirkan keperawananku, walaupun itu akan membuat Dante mengetahui bahwa pernikahan pertamaku hanya lah sebuah pertunjukan, tapi aku akan melintasi jembatan hanya untuk mendapat itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STUCK UP SUIT Chapter 8

GRAHAM AKU TIDAK MENDENGAR KABAR NYA SEPANJANG HARI di hari sabtu, dan tidak seperti yang aku harapkan juga. Soraya Venedetta san...