Kamis, 20 Desember 2018

Stuck up suit 6

MOOD KU Jelek sepanjang pagi. Aku memikirkan kembali, kemarahan ku mulai naik ke permukaan sejak semalam. Tepat ketika seorang wanita dengan tubuh iblis dan wajah malaikat memberitahuku bahwa dia lebih memilih berada di kencan dengan seorang bajingan yang membawanya ke pemakaman , dibanding aku datang menjemputnya.
Jika saja aku tidak ada meeting pagi-pagi sekali pagi ini, aku pasti sudah naik ke kereta dan memberitahunya siapa aku. Menatap foto payudaranya yang menggiurkan di ponselku lagi, aku menyadari siapa sesusungguhnya diriku....seorang stalker akhir-akhir ini. Dan itu membuatku semakin jengkel. Persetan dia dan teman kencannya.
Rebecca!” aku menekan intercom dan menunggu sekretarisku merespon.
Tak ada jawaban.
Rebecca!” masih tak ada, aku menggeram dengan sangat keras, dan intercom sama sekali tak di butuhkan. Seluruh kantor sialan ini telah mendengarku.
Masih tetap tak ada jawaban juga.
Melempar file ku ke meja, aku bergegas ke sekretarisku. Seorang berambut merah duduk di mejanya.
siapa kamu?”
aku Lynn. Sekertarismu sejak dua hari yang lalu”. Dia mengangkat alisnya seakan-akan aku harus mengerti akan apa yang sedang dia bicarakan.
apa yang terjadi dengan Rebecca?”
Aku tak tau , Mr Morgan. Apa kau ingin aku mencari tau?”
Tidak. Aku ingin kau membelikanku makan siang. Daging kalkun roti gandum yang di panggang sebentar dengan satu potong alpine lace swiss. Bukan dua. Satu. Kopi. Hitam”.
Okay”.
Resepsionis di meja depan yang mengendalikan uang kecil. Bicara dengannya”.
Dia tersenyum padaku tapi tidak bergeming.
Nah, apa yang kau tunggu? Pergi”.
Oh. Anda ingin saya pergi sekarang?”
aku menggerutu dan kembali ke ruanganku.
Saat itu sore hari ketika ponselku bergetar dan menampilkan foto kaki Soraya yang baru. Dia tidak pernah mulai mengirim teks duluan sebelumnya.
Fuck me
wanita ini akan menjadi kematianku. Aku butuh dia setuju untuk menemui ku.
Graham: tunjukan lebih banyak lagi.
Soraya: cuma itu yang akan kau dapatkan.
Graham: dasar kau tukang goda. Buka kakimu untukku.
Soraya: tidak akan.
Graham: tiba-tiba kau memiliki moral?
Soraya: aku punya batasan, dan memperlihatkan sesuatu diantara kakiku merupakan batasan paling besar.
Graham: dan tentunya tak ada limit untuk seberapa KERAS itu akan membuat ku. Faktanya, hanya membayangkanmu membuatku terangsang saat ini.
Soraya: mesum, tidak kau di tempat kerja?
Graham: kau tau aku sedang di tempat kerja. Kenapa kau kirimi aku foto kaki mu coba? Kau mencoba untuk menggangguku.
Soraya : tidak sepenuhnya.
Graham : kau tidak mau menunjukan vagina mu. Setidaknya biarkan aku mendengar suaramu.
Soraya: kau sudah pernah mendengar suaraku sebelumnya.
Graham: Yeah, tapi kau begitu menyebalkan. Aku ingin mendengarmu ketika kau basah dan terangsang.
Soraya: dan bagaimana caranya kau tau aku basah dan terangsang.
Graham: aku bisa merasakannya.
Soraya: sungguh....
Graham : Yeah.
Ponselku mulai bergetar. Soraya.
Suaraku sengaja ku buat rendah dan menggoda. “Hello , Baby”.
Don't Baby me”.
Hanya dengan suaranya membuat tubuhku mengembang penuh kesenangan.
Suaraku terdengar serak. “aku ingin melihatmu. Aku ingin tau kau seperti apa”.
Tuhan, aku ingin menyentuhmu.
kurasa itu bukan ide yang bagus”.
kenapa tidak?”
kurasa kita tidak cocok untuk satu sama lain. Aku bukan tipe mu”.
Mengangkat alisku, aku bertanya “dan bagaimana tipe ku sesungguhnya?
entahlah.... jalang kaya dan gila hormat ? Seseorang yang memberi pujian ke bajingan berjas sepertimu”.
Tawa yang dalam keluar dariku. “bajingan ber jas , huh?”
Iya, kau sombong, dan kau pikir kau bisa merendahkan semua orang”.
Well. Hanya ada satu orang yang ingin ku buat rendah saat ini, Soraya. Di seluruh tubuhmu”.
bagaimana kau bisa sebajingan itu, omong-omong?”
mengapa setiap orang berlaku seperti diri mereka sendiri? Kita tidak lahir seperti itu. Itu di pelajari”.
jadi, menjadi bajingan adalah seni yang kau kuasai?”
aku berengsek karena....”, aku ragu-ragu. “aku tidak ingin berurusan dengan orang-orang dengan omong kosong yang datang saat aku lengah”.
apa yang telah terjadi sehingga membuatmu begitu waspada?”
ada apa dengan pertanyaan mu yang terlalu mendalam, Soraya? Aku tidak terbuka pada wanita yang belum pernah aku ajak bercinta”.
jika aku membiarkan mu meniduriku, apa kau akan membuka semua rahasia mu?”
penisku berkedut hanya memikirkan tentang bersamanya.'
aku akan memberitahumu apa pun yang kau ingin dengar jika aku bisa berhubungan sex dengan mu diatas meja sekarang”.
Tepat. Tebakanku tepat!”.
Meskipun kami sedikit berdebat, aku bisa merasakan humor di nada suaranya. Aku entah bagaimana tau bahwa dia tersenyum bersamaku dan menikmati adu argumen kecil kami.
Membersihkan tenggorokanku, aku berkata. “baiklah..... mari kita berbalik kepadamu. Bagaimana kau bisa kau menjadi gadis galak seperti itu?”
aku selalu seperti itu”.
Aku menertawakan diriku sendiri. Entah bagaimana, aku percaya itu. Dia memang galak secara alami, bukan mengada-ada. Itu adalah dirinya yang sebenarnya.
ngomong-ngomong, apa pekerjaan mu, Soraya?”.
menurutmu apa pekerjaanku?”
itu pertanyaan yang berat”, aku menggaruk daguku dan meletakkan kakiku diatas meja. “berdasar sedikit yang aku tau tentang mu...satu set payudara dan kakimu yang menakjubkan.... aku mungkin mengatakan bahwa kau adalah penari di klub yang gelap dan berasap”.
Well, kau benar tentang gelap dan berasap. Kantorku suram dan Bos ku seperti orang yang suka diam -diam merokok”. (sneaking butts)
akan lebih baik jika bukan bokong mu yang dia colek”. (butts refering to puntung rokok dan juga bokong, so sneaking butt have double meaning)
Oh tuhan. Hentikan sebelum dia menganggapmu orang gila yang cemburu.
dia adalah seorang wanita.... dan itu adalah puntung rokok yang dia hisap dari balik pintu kantornya. Aku bekerja untuk kolom nasehat. Itu pekerjaan yang payah, hanya untuk membayar tagihan.
aku merasa itu pekerjaan yang sangat-sangat menarik. Kolom apa itu?”
aku tak harus memberitahumu. Kau mungkin akan mencoba menguntitku di tempat kerja”.
bukankah itu ironis? Tidakkah kau ingat bagaimana aku pertama kali berkenalan denganmu?”
di Ask Ida”.
sepertinya aku tau “.
dia sudah berjalan hampir satu tahun”.
Benar. Mom biasa membaca nya.
Ibuku dulu sering membaca column itu, apa yang kau lakukan disana?”
aku menyisir dan menjawab beberapa kiriman yang masuk melalui situs web, dan aku membantu Ida”.
Aku tertawa. “jadi kamu memberi saran pada orang-orang”.
apakah itu begitu sulit di percaya?”
aku butuh saran”.
baiklah...”
bagaimana cara agar kau setuju untuk menemuiku?”.
percayalah padaku. Terkadang, lebih baik ,menyimpan misteri. Kurasa tidak akan ada hal baik yang datang dengan kita bersama”.
mengapa begitu?”
kau hanya akan menggunakan ku untuk seks”
Aaku harus merenungkan apakah dia benar. Daya tarik seksual sudah melewati batas. Tapi jauh di dalam hatiki, aku tau koneksi antara kami jauh lebih dalam daripada itu. Aku hanya tak bisa mengenali darimana datangnya atau apa artinya. Soraya semacam menyalakan api dalam diriku sehingga aku tak bisa memadamkannya. Membawanya telanjang di bawah tubuhku jelas merupakan tujuan, tetapi tidak hanya itu. Aku perlu mencari tau.
tak ingin bersikap brengsek, tapi aku bisa mendapatkan apa yang kuinginkan hampir dari siapapun. Dan ini bukan tentang itu”.
lalu, tentang apa?”
aku tak begitu tau”. Kataku, dengan jujur. “tetapi aku ingin mencari tau”.
Dia terdiam selama beberapa menit kemudian tampak menerawang. “kurasa aku harus pergi”.
apakah ini tentang apa yang aku katakan?”
aku hanya harus pergi”.
baiklah. Kita akan mengobrol lagi?”
aku tak tau”.
Soraya Venedetta sialan benar-benar menutup telponku. Dorongan untuk memburunya menyelinap dalam diriku.
Calm your Dick , Graham.
Perutku menggeram, membuatku sadar bahwa Lynn yang tidak kompeten tidak pernah kembali membawa sandwich dan kopiku.
Mendekati meja depan, aku bertanya. “dimana sekretarisku? Dia seharusnya sudah kembali dengan makan siangku”,
saya khawatir dia memberitahu agensi nya bahwa dia tidak akan kembali”.
Fucking great.
Kepalaku pusing karena kekurangan kafein. Aku kembali ke ruanganku dan mengambil jaketku sebelum berjalan ke deli yang ada diseberang jalan.
Membuka laptop ku di atas meja, ide brilian menghampiriku. Aku membuka Ask Ida website dan memutuskan untuk memasukan pertanyaan dengan harapan Soraya yang akan menjawabnya. Aku mulai mengetik.
Dear Ida.
Ada seorang wanita yang tak bisa hilang dari pikiranku. Dia mengirimi ku text foto payudaranya, kakinya, dan bokongnya, tapi tidak membiarkanku menemuinya secara pribadi. Satu-satunya alasan yang terpikir olehku adalah dia sangatlah jelek dan takut untuk menunjukan wajahnya padaku. Bagaimana caranya agar dia mau menemuiku dan untuk membuat dia mengerti bahwa tidak semua pria sama brengseknya seperti yang tampaknya dia pikirkan? - Stuck up suit. Manhattan.
Menertawaiku diriku sendiri, aku menutup laptop ku dan menyelesaikan memakan Pastrami on rye ku. Wanita ini bahkan membuatku makan seperti gelandangan. Aku melakukan beberapa panggilan telpon bisnis dan mengecheck nenek ku yang ada di panti jompo sebelum membuka laptop sekali lagi. Sebuah balasan dari Ask Ida sudah berada di inbox ku.
Dear Stuck up suit,
tampaknya kemungkinan kau mengambil kesimpulan yang salah. Tak ada yang tanda-tanda yang menunjukan bahwa wanita ini jelek. Mungkin, dia hanya tidak tertari padamu. Kau juga lebih baik melihat ke kaca dan menyadari bahwa kepribadian yang jelek jauh lebih buruk dibandingkan dengan wajah yang jelek.
Aku tertawa terpingkal-pingkal, aku mengagumi kecerdasan wanita ini. Mulut nya itu..... aku tak sabar untuk menidurinya. Selain fakta bahwa dia lucu, jujur, cantik, seksi, tak seperti orang yang aku kenal, ada bagian diri nya yang tampak rentan dan di lindungi. Aku ingin tau mengapa dia begitu takut padaku. Keingintahuan seperti ini bukanlah karakterku. Sementara itu menunggu, keinginanku untuk mengetahui tentang dirinya mengantikan segalanya.

**
DUDUK DI SEBERANGNYA di kereta tanpa sedikit pun melirik nya sungguh-sungguh sebuah karya seni. Tampak seperti pantomim yang bergerak tolol tanpa menggerakan bibirnya, aku harus entah bagaimana menatap dia , tanpa ketahuan.
Pagi ini, sungguh begitu menantang untuk tetap terlihat tak peduli, bukan hanya karena dia yang terlihat sangat Hot, tapi juga karena dia tidak sendiri. Seorang pria yang di penuhi tato yang terlihat lebih seperti tipe nya daripada aku. Duduk di sampingnya. Mereka mengobrol dan tertawa, dan aku sungguh ingin mencekik leher sebesar pencil milik pria itu.
Darahku mulai terpompa ketika pria itu menunduk dan mencium Soraya. Aku tak bisa mengatakan apakah itu ciuman di wajah atau di bibirnya karena aku hanya bisa mencuri-curi pandangan. Kemudian pria itu berdiri dan keluar dari kereta, meninggalkan Soraya di belakang.
Kecemburuan dalam diriku tampaknya sudah berputar-putar di permukaan dan sekarang menjadi membabi buta. Begitu buta , faktanya, aku bahkan tidak memikirkan apapun ketika aku tiba-tiba mengsms dia.
Siapa Pria sialab itu?
Dia tampak membeku sebelum perlahan-lahan melihat ke arahku. Kulitnya yang sudah pucat menjadi semakin putih. Kepalanya terangkat dan bertemu dengan tatapanku dengan cepat. Dia sudah tau siapa aku.
Apakah dia selama ini tau bahwa kami berada di kereta yang sama.
Aku memikirkan tentang itu lebih dalam lagi. Tanpa ada keraguan, matanya mendarat lurus di mataku seakan dia sangat tau kemana dia harus melihat.
Dia berpura-pura tidak mengenalku selama ini.
Dia pasti sudah melihat foto ku secara online. Aku tak bisa memikirkan bagaimana lagi cara dia mengenalku, tapi itu tidaklah terlalu penting lagi. Segalanya yang penting aku sekarang saling berhadapan dengan wanita yang mengusik pikiranku, tubuhku, dan jiwa ku sejak pertama kali dia membuka mulutnya di intercom.
Pemberhentianku adalah yang seanjutnya, tapi aku tidak akan turun. Well, sejujurnya, aku sedang melakukan sesuatu yang lain: lomba saling menatap dalam ketegangan. Aku sadar bahwa dia juga sadar akan fakta bahwa aku juga tau identitasnya.
Dia tiba-tiba bangkit. Pemberhentiannya pasti yang berikutnya. Aku mengikutinya, berjalan ke pintu keluar dan berdiri tepat di belakangnya. Dia menatap bayanganku di kaca pintu. Mulutku melengkung membentuk senyuman puas. Aku seperti kucing Chesire yang akhirnya menangkap tikus kecilnya. Secercah hiburan bersinar melalui ekspresinya.
Ketika pintu terbuka, aku mengikutinya keluar, berjalan dengan tenang di sampingnya. Kami berdua bergerak sangat lambat, tidak yakin kemana harus pergi atau apa yang harus di lakukan. Ketika orang-orang sibuk tampaknya semua menaiki ekskalator lantai dua, kami hampir sendirian di peron kereta bawah tanah, aku tiba-tiba menggamit pinggangnya, memaksanya untuk berbalik, menghadap ku.
Dada Soraya naik turun, aku bisa merasakan tubuhnya gemetar. Jantungku sendiri berdetak kencang. Mengetahui bahwa aku merasakan efek seperti itu padanya sungguh mengejutkan- membangkitkan gairah. Sangat membangkitkan gairah.
Bau bedak di kulitnya praktis membuatku bergairah. Itu, di kombinasikan dengan hangat tubuhnya yang sangat dekat dengan tubuhku, telah membuatku sangat mengeras. Aku seperti anak remaja yang mau merapikan celanaku dengan setelan tiga ribu Dollar.
Ketika perlahan aku maju ke arahnya, dia mundur menuju pilar beton, besar. Aku mengurungnya di antara pilar, dan menangkup kan tanganku ke pipinya, menempelkan bibirku ke mulutnya. Dia membuka mulutnya untuk ku ketika lidahku yang bergairah mencari-cari miliknya. Semua kehidupan di sekelilingku menghilang. Suara penyerahan diri yang di buat di mulutku , membuatku bersemangat untuk menciumnya lebih dalam. Tubuhnya hangat dan terasa seperti selimut listrik di dadaku. Logam dingin di lidahnya bergemerecik di lidahku yang panas dan mengirimkan rasa kejang ke tubuhku. Jika kami tidak di tempat umum, aku tak bisa membayangkan apakah aku bisa berhenti menciumnya. Aku tak menginginkan hal selain dari membawa nya keluar dari stasiun bawah tanah ini.
Dia mendorongku menjauh dan berdeham. “bagaimana kau tau , itu adalah aku?”
aku menggosok bibir bawahnya dengan ibu jariku. “aku tak akan menjawab sampai kau memberitahuku siapa pria yang menciummu”.
itu bukan ciuman. Itu hanya kecupan di pipi. Dia adalah temanku, Tig. Dia menemuiku untuk sarapan pagi”
Teman, huh?”
Dia sudah menikah. Istrinya juga temanku”.
jadi, tak ada yang terjadi disana?”
Tidak, tapi jikapun ada, aku tak berhutang penjelasan padamu”. Dia mengelap mulutnya, yang mana masih bengkak karena seranganku. “jadi beritahu aku bagaimana kau mengenaliku”.
tato bulu di kakimu, jenius. Kaki mu ada di foto. Aku menggunakan tato itu untuk mengenalimu. Aku sudah mengamati selama beberapa hari. Kau tampaknya juga melakukan hal yang sama padaku”.
Dia tidak membantah bahwa dia sudah lama mengenaliku.
Aku menggerakan mulutku lebih dekat dengan nya. “apakah kau suka dengan yang sudah kau lihat? Itulah kenapa kau terus mengirimiku pesan? Ketika aku pertama menyadari bahwa itu kamu, aku tak bisa percaya akan betapa cantiknya dirimu”.
jadi, segala omongan tentang kau yang mengira aku jelek--”.
cuma omong kosong. Aku sangat tertarik padamu, Soraya. Dan tubuhmu sekarang sedang memberitahuku bahwa kau merasakan hal yang sama”.
Tak peduli seberapa tampannya dirimu, kau adalah pria yang berbahaya”.
kau tak tau seberapa berbahayanya diriku ketika menginginkan sesuatu. Tak ada yang bisa menghentikanku. Dan tak ada satupun yang lebih kuinginkan selain kamu. Tapi jika kau bisa mengatakan padaku sejujurnya bahwa kau tak tertarik padaku, aku akan menjauh, dan kau tak akan pernah menghubungimu lagi. Jika fakta dimana kaki mu gemetaran saat ini adalah sebuah petunjuk, maka perasaanmu sama dengan ku”.
aku tak ingin merasakan seperti ini pada pria sepertimu”.
Mendengar apa yang dia katakan adalah pemati gairah yang sesungguhnya. Sebenarnya jenis manusia seperti apa diriku di matanya? Aku mungkin telah memperlakukan orang seperti sampah dari waktu ke waktu, Demi tuhan , aku bukanlah kriminal jahat.
Biarkan aku memberitahumu sesuatu, Soraya. Aku mungkin bukan orang paling baik di planet ini,atau bahkan yang paling cocok untukmu. Sebenarnya, aku tau, aku memang bukan. Tapi kau tak bisa menyangkal akan apa yang terjadi diantara kita. Hanya ada satu ujung untuk ini”.
dan apakah itu?”
aku terkubur jauh di dalam dirimu”.
itu tidak akan terjadi”.
setiap malam, sialan. Aku memimpikan tindikan yang ada di lidahmu berputar-putar menjilati penisku. Hanya kaulah semua yang bisa aku pikirkan, bahkan sebelum aku melihat wajah cantikmu. Tapi setalah aku melihatmu, aku hampir mati”, aku membelai pipinya lagi. “hanya menghabiskan malam bersamaku”.
jika aku bilang aku tak ingin tidur dengamu, apakah kau masih tetap mau menemuiku?”
menutup mataku sebentar, aku membukanya dan berkata. “aku akan menghargai itu”.
aku telah sering terluka di hidupku. Aku bersumpah tak akan memberikan diriku dengan cara seperti itu lagi terkecuali aku yakin dengan niat mereka. Jadi, jika kau ingin bersamaku, maka tidak ada seks. Kau ingin mengobrol dengaku? Baik. Kau ingin mengenalku? Baiklah. Tetapi berhenti disana. Apakah itu yang benar-benar kau inginkan?'
aku menginginkan semuanya, tapi aku akan mengambil apa yang bisa aku dapatkan....untuk saat ini”.
jadi, kapan, ini akan terjadi?”
Malam ini. Aku akan menjemputmu, dan aku akan membawamu dalam kencan yang sebenarnya tampa melibatkan tubuh seseorang yang membusuk di kamar sebelah”.
Kau sangat romantis”.
aku akan berkerjasama dengan hal tanpa seks. Tapi tandai kata-kataku. Ketika saatnya tiba , aku tak akan jadi orang yang memohonnya”.
**

SELAMA SISA HARI, prospek untuk menemui nya lagi memepngaruhi diriku. Untuk melewati penantian yang sangat menyiksa, aku memutuskan untuk menulis ke Ask Ida.
Dear Ida,
aku berhubungan dengan wanita yang secara jelas menyatakan tak ingin berhubungan seks denganku. Masalahnya dia tak tau apa yang bakal terlewati. Aku berpikir, mungkin ada sesuatu yang bisa merubah pikirannya? - Stuck up Suit, Manhattan-
Dear Stuck – up Suit,
aku mengerti bahwa kau berasumsi semua wanita harus membuka kaki mereka pada mu. Aku berasumsi mungkin wanita itu berpikir bahwa berhubungan seks dengan mu akan merugikan kesehatannya. Mungkin cobalah mengenalnya sebentar, beri dia alasan untuk mempercayaimu. Buktikan bahwa kau bisa bertahan. Untuk sementara waktu, KAU harus bersabar dengan mandi air dingin. Kedengarannya kau akan membutuhkannya.



1 komentar:

STUCK UP SUIT Chapter 8

GRAHAM AKU TIDAK MENDENGAR KABAR NYA SEPANJANG HARI di hari sabtu, dan tidak seperti yang aku harapkan juga. Soraya Venedetta san...