Rabu, 21 Maret 2018

lick chapter lima

Cahaya matahari menembus melalui jendela ketika aku bangun keesokan pagi. Seseorang menggedor-gedor pintu, menggerakkan handle, mencoba untuk masuk. Aku mengunci kamar setelah pertengkaran dengan David semalam. Cuma berjaga-jaga dia tergoda untuk kembali untuk pertengkaran yang lebih lagi denganku. Aku membutuhkan waktu satu jam untuk bisa tidur dengan musik yang menggema di seluruh lantai dan emosiku yang liar. Tapi kelelahan lah yang akhirnya menang.
Evelyn! Hello?” suara wanita berteriak dari luar lorong. “apa kau di dalam?”.
Aku merangkak menyebrangi ranjang yang empuk, menarik-narik ujung kaos David. Entah apa yang telah dia gunakan untuk mencuci, ini sama sekali tidak berbau muntahan. Pria ini memiliki keahlian laundry. Beruntung bagiku, karena selain gaun pesta yang kotor dan beberapa atasan aku tidak punya baju lain.
Siapa?” tanyaku sambil menguap keras.
Martha. Aku PA nya David”.
Aku membuka pintu dan mengintip keluar. Si rambut coklat yang elegan semalam menatapku balik, tak terkesan. Karena di buat menunggu atau karena rambut bangun tidurku, aku tak tau. Apakah semua orang di rumah ini seperti mereka baru saja meninggalkan majalah Vogue? Matanya menyipit ketika dia melihat kaos David.
Perwakilan David sudah disini untuk menemui. Kau mungkin bisa segera mengangkat bokongmu untuk bergegas”. Wanita itu berputar dengan Healsnya dan keluar meninggalkan lorong, healsnya bergemeletuk di atas lantai keramik terakota.
Trims”.
Dia tidak memberi pencerahan padaku, tapi juga, aku tak mengharapkan dia melakukan itu. Sebagian dari LA sangat jelas adalah kumpulan bajingan dengan penyakit tanpa sopan santun. Aku bergegas mandi, mengenakan jeansku dan t-shirt bersih. Itu adalah yang terbaik yang bisa aku lakukan.
Rumah tetap tenang ketika aku tergesa-gesa melewati lorong. Tak ada tanda-tanda kehidupan di lantai dua. Aku memulaskan sedikit maskara, mengikat rambut basahku dengan kuncir kuda, dan cuma itu saja. Aku juga tak bisa membuat orang menunggu atau keluar tanpa make – up. Kesopananlah yang menang. Jika kopi telah di sajikan , mungkin saja, aku sudah membuat perwakilan David menghabiskan dua gelas kopi. Beraktifitas tanpa kafein tampak seperti bunuh diri karena stress yang menumpuk. Aku bergegas menuruni tangga.
Ms Thomas”. Seorang pria memanggilku, melangkah keluar dari ruangan sebelah kiri. Dia mengenakan jeans dan kos polo berwarna putih. Di lehernya melingkar kalung emas, tebal. Jadi siapakah dia? Apakah suruhan David yang lainnya?
Maaf, aku terlambat”.
Tak apa”, dia tersenyum, tapi aku tidak sedikitpun mempercayai dia berdasarkan gigi putihnya. Tak ada yang alami tentang gigi ataupun kulit kecoklatannya. “aku Adrian”.
Ev. Helo”.
Dia menggiringku memasuki ruangan. Tiga orang pria yang memakai setelan duduk menunggu di sekitar meja makan panjang yang amat menakjubkan. Di atas kepala, lampu gantung berkilau di cahaya pagi. Dan di dinding terdapat lukisan berwarna yang cantik. Asli, tentunya.
Gentlemen. Ini adalah Ms Thomas”. Adrian mengumumkan. “Scott baker, Bill preston dan Ted vaughn, mereka adalah perwakilan hukum dari David. Kenapa kau tidak duduk disini, Ev?”. Adrian berbicara dengan pelan, seakan aku anak keterbelakangan mental. Dia menarik kursi dari bawah meja tepat berseberangan dengan para pengacara elang, kemudian dia berputar untuk duduk di sebelah mereka. Wow, ini sudah jelas bagiku. Garis sudah ditarik.
Aku menggosok-gosok telapak tanganku yang berkeringat ke sisi jeansku dan duduk tegak, melakukan yang terbaik untuk tidak mengkerut dibawah tatapan tajam mereka. Aku pasti bisa melakukan ini. Memang ,Seberapa susah sich hanya untuk bercerai?
Ms Thomas”, seseorang yang Adrian Identifikasikan sebagai Ted memulai. Dia mendorong folder hitam ke depan ku. “Mr Ferris meminta kami untuk membuat perjanjian pembatalan. Perjanjian ini mengcover semua isu, termasuk rician pembayaran untukmu dari Mr Ferris”
ukuran tumpukan kertas di depanku cukup menakutkan. Orang-orang ini berkerja dengan cepat. “pembayaranku?”.
Ya” kata Ted. “Yakinlah Mr Ferris sudah sangat murah hati”.
Aku menggeleng bingung. “Maafkan aku. Ap-..”.
Kita akan menyelesaikannya terakhir” Ted bergegas. “ Kau akan melihat kesini bahwa dokumen ini mencakup semua ketentuan yang harus dipenuhi olah anda sendiri. Masalah utama termasuk Anda yang tidak akan berbicara pada Pers mengenai masalah ini. Aku khawatir, Ini tidak dapat di negosiasikan. Kondisi ini akan tetap berlaku sampai kematianmu. Apakah kau mengerti sepenuhnya tentang kesepakatan ini, Ms Thomas? Dalam kesempatan apapun kau tidak boleh berbicara pada satu pun pers mengenai Mr Ferris dengan cara apapun saat anda masih hidup”.
Jadi aku bisa berbicara pada mereka setelah aku mati?” aku bertanya dengan tawa kecil yang lemah. Ted membuatku jengkel. Kurasa aku belum cukup tidur.
Ted menunjukan gihinya. Giginya tak cukup mengesankan seperti milik Adrian. “ini masalah yang sangat serius, Ms Thomas”.
Ev”, kataku. “Namaku adalah Ev dan aku mengerti seserius apa masalah ini, Ted. Aku minta maaf karena kurang ajar. Tapi bisakah kita kembali ke bagian tentang ganti rugiku? Aku sedikit penasaran”.
Bagus sekali”. Ted menatap ke bawah hidungnya di depanku dan mengetuk-ketuk bolpoin tebal dan berwarna emas dia atas dokumen yang ada di depanku. “seperti yang aku katakan tadi, Mr Ferris sangat mulia hati sekali”.
Tidak”, kataku, tidak melihat ke arah dokumen itu. “Kau tidak mengerti”.
Ted membersihkan tenggorokannya dan menatap ke bawah ke arahku dari atas kaca matanya. “ ini tidak akan bijaksana jika kau mau mencoba dan menekan lebih banyak mengingat situasinya , Ms Thomas. Pernikahan enam jam di Las Vegas ketika kalian berdua dalam pengaruh berat alkohol? Dasar untuk sebuah pembatalan”.
Kroni-kroni Ted bergetar dan aku merasa wajahku terbakar. Keinginanku untuk secara sengaja menendang para bajingan ini dari bawah meja semakin tumbuh.
Client kami tidak akan membuat penawaran lain”.
aku tak ingin dia membuat penawaran lain”, kataku, suaraku meninggi.
Pembatalan itu akan tetap berlanjut, Ms Thomas”, kata Ted. “tidak ada pertanyaan tentang itu. Tidak ada rekonsiliasi”.
Bukan, bukan itu maksudku”.
Ted menghela napas. “Kita perlu menyelesaikan ini hari ini, Ms Thomas”.
Aku tidak berusaha menahan sesuatu, Ted”.
Dua pengacara lain mengawasi ku dengan tidak suka, memback-up Ted dengan senyuman kotor dan sok paham. Tak ada yang lebih menjengkelkanku dibanding sekumpulan orang yang mencoba mengintimidasi seseorang. Para pembully telah membuat hidupku seperti di neraka saat di SMA . Dan sungguh, seperti itulah orang-orang ini”.
Adrian memberiku seringai, senyum kebapakan palsu. “aku yakin Ev sudah mengerti sebaik apa David. Tak akan ada penundaan disini, bukan?
Orang -orang ini mereka membuyarkan pikiranku. Ngomong-ngomong, aku penasaran dimana suami tersayangku. Terlalu sibuk menggempur si gadis bikini sehingga tidak bisa me nangani perceraiannya sendiri, lelaki malang. Aku mendorong punggungku, mencoba memikirkan hal yang tepat untuk di katakan. Mencoba mengatur kemarahanku. “Tunggu-”.
kami hanya menginginkan yang terbaik untuk mu mengingat situasi mu yang tak menguntungkan”, lanjut Adrian, yang jelas-jelas berbohong melalui giginya yang besar dan cemerlang.
Hebat” kataku, jari-jariku bergerak gelisah di bawah meja. “itu...itu betapa murah hatinya dirimu”.
Please, Ms Thomas”. Ted menepuk-nepuk celananya di samping setumpuk dokumen dan dengan patuh aku melihat, walaupun aku tak ingin. Ada banyak sekali angka nol. Maksudku, sungguh banyak. Ini gila. Dalam dua kehidupan pun aku tak bisa menghasilkan uang sebanyak ini. David pasti sangat ingin aku menghilang. Perutku bergemuruh gugup tapi hari muntahku sudah berakhir. Keseluruhan adegan ini terasa mengerikan, seperti sesuatu yang keluar dari film kelas B atau opera sabun yang buruk. Seorang gadis dari lingkungan yang salah menipu pria hot dan kaya dan menjebaknya dalam pernikahan. Sekarang semua yang tersisa baginya adalah menggunakan orang-orang untuk mengusirku hingga ke matahari terbenam.
Well, dia menang.
ini semua adalah sebuah kesalahan”, kata Adrian. “aku yakin Ev sama halnya dengan David ingin meninggalkan ini di belakang. Dan dengan penyelesaian keuangan yang murah hati ini, dia dapat bergerak maju menuju masa depan yang keras”.
Kau juga tidak akan mencoba menghubungi Mr Ferris lagi, dengan cara apapun. Setiap upaya dari pihakmu akan di anggap sebagai pelanggaran kontrak”, Ted menarik pulpennya, duduk di kursinya dengan senyum palsu dan tangannya menyilang di perutnya. “apakah itu jelas?”.
Tidak”, kataku sambil menggosok wajahku dengan kedua tanganku. Mereka pikir aku akan bertekuk lutut hanya karena uang itu. Uang yang kuhasilkan tanpa melakukan apa-apa, tak peduli sebera tergodanya aku untuk menerimanya. Tentu saja, mereka juga berpikir aku akan menjual kisah ku kepada pers, dan mengganggu David semasa waktu luang yang aku dapatkan selama sisa hidupku. Mereka pikir aku murahan, hanya sampah. “kurasa sejujurnya aku mengatakan tak ada yang jelas tentang ini”.
Ev, please”. Adrian menatapku dengan kecewa. “berpikirlah masuk akal”.
aku akan memberitahu mu apa......” aku berdiri dan mengambil cincin dari saku jeans ku, melemparkannya ke lautan dokumen. “kau berikan ini kembali kepada David dan katakan padanya aku tak menginginkan semua itu. Tak satu pun dari ini”. Aku memberi isyarat pada mereka, meja, dokumen-dokumen, dan seluruh rumah sialan ini. Para pengacara tampak gugup di antara mereka seolah-olah mereka membutuhkan lebih banyak dokumen sebelum mereka mengizinkan aku melambaikan -lambaikan tangan ku dengan cara yang tak diinginkan.
Ev...”.
aku tak ingin menjual ceritanya ataupun mengintainya,apapun yang telah kalian tulis di sub klause 98.2. aku tak menginginkan uangnya”.
Ted merengut ke arah cincin berkilauku yang besar yang tergeletak dengan lugunya di antara kekacauan. “Mr Ferris tidak menyebutkan tentang cincin”.
Tidak? Well. Kenapa tidak kau katakan pada Mr Ferris bahwa dia bisa menyematkannya pada siapapun yang dia rasa yang cocok. Ted”.
Ms Thomas!”, Ted berdiri, wajahnya yang gempal marah. “itu tidak perlu”.
aku tidak sependapat denganmu disana, Ted”. Aku berlari keluar dari ruang makan kematian dan langsung menuju pintu depan secepat kakiku bisa membawaku. Segera melarikan diri adalah satu-satunya jawaban. Jika aku bisa melarikan diri dari mereka cukup lama untuk menari napas, aku bisa menemukan rencana baru untuk situasi konyol ini. Aku akan baik-baik saja”.
Kaca jendela di turunkan memperlihatkan seseorang yang mengantarku semalam, Mal, duduk di kursi pengemudi. Dia menyeringai di balik kaca mata hitam. “Hei, child bride”.
Aku mengacungkan jari tengah dan berlari kecil menyusuri jalan masuk yang panjang dan berliku menuju gerbang depan. Menuju kehidupan bebas dan kebebasan dan hidupku yang lama atau apapun yang mengingatkan tentang itu. Jika saja aku tidak pernah pergi ke Vegas. Jika saja aku lebih keras meyakinkan Lauren bahwa pesta dirumah akan baik-baik saja, tak ada satupun dari ini yang akan terjadi. Oh Tuhan, idiot banget aku. Kenapa juga aku mesti mabuk berat?
Ev. Tunggu”. Mal berhenti disampingku dengan jeep ny. “Apa yang salah? Mau pergi kemana dirimu?”.
Aku tidak menjawab. Aku sduah selesai dengan mereka semua. Ini semua dan aku punya firasat buruk bahwa aku akan menangis, sialan. Mataku terasa panas, mengerikan.
Berhenti”. Dia menarik rem dan keluar dari jeep, mengejarku. “Hei,, aku minta maaf”.
Aku tak mengatakan apa-apa. Tak ada yang perlu kukatakan pada mereka.
Tangannya melingkari lenganku dengan lembut, tapi aku tak peduli. Aku mengayunkan lepas darinya. Seumur hidupku aku tak pernah memukul orang. Tampaknya, aku akan mulai sekarang. Dia menhindari tinjuanku yang melayang dengan mudah.
Whoa! Oke”. Mal mundur selangkah, menatapku dengan tatapan waspada dari balik matanya. “Kau marah. Aku mengerti”.
Tangan di pinggul, dia menatap ke belakang ke arah rumah. Ted dan Adrian berdiri di pintu depan, menatap kami. Bahkan dari jarak ini, duo dinamis itu tidak tampak bergembira. Bajingan jahat.
Mal mendesis. “Kau pasti bercanda. Dia menyuruh si Ted penghisap bola itu padamu”.
Aku mengangguk, berkedip, berusaha mengendalikan diriku.
Apakah kau memiliki seseorang yang menemanimu disana?” Tanyannya.
Tidak”.
Dia menganguk-anggukan kepalanya. “apa kau akan menangis?”
Tidak!”.
Fuck. Ayo”. Dia mengulurkan tangan padaku dan aku menatapnya dengan tak percaya. “Ev, pikirkan. Disana ada photografer and para sialan yang menunggu di depan. Walaupun nantinya kau bisa melewati mereka, kemana kau akan pergi?”
dia benar. Aku harus kembali, mengambil tasku. Tololnya aku tidak tidak memikirkan itu. Sesegera mungkin aku bisa mengendalikan diriku aku akan kembali ke dalam, dan kemudian keluar dari neraka sialan ini. Aku mengipasi wajahku dengan tangan, mengambil napas banyak-banyak. Semuanya baik-baik saja.
Sementara itu, tangan Mal masih terulur, menunggu. Ada beberapa lecet kecil di atasnya, terdapat diantara jempol dan jari. Penasaran.
apa kau seorang drumer?” tanyaku sambil mendengus.
Untuk beberapa alasan dia tertawa terbahak-bahak, hampir dua kali lipat, memegangi perutnya. Dia mungkin menggunakan narkoba atau lainnya. Atau mungkin dia hanya orang gila di rumah sakit jiwa raksasa ini, Batman akan kesulitan untuk mengecek tempat ini.
apa masalahmu?” tanyaku, mengambil langkah menjauh dari dia. Hanya berjaga-jaga.
Kaca mata hitamnya terjatuh, bergemerincing di aspal. Dia mengusap kacamatanya, dan mengenakan kembali di wajahnya. “tidak ada. Tidak ada apa-apa. Ayo pergi dari sini. Aku punya rumah di pantai. Kita akan bersembunyi disana. Ayolah, ini akan menyenangkan”.
Aku ragu-ragu, memberi tatapan mematikan pada para orang brengsek yang ada di pintu depan. “mengapa kau mau membantu ku?”.
karena kau layak untuk dibantu”.
Oh benarkah? Kenapa kau berpikir begitu?”
Kau tak akan menyukai jawabanku”.
aku tak menyukai semua jawaban yang diberikan padaku sepanjang pagi, mengapa harus berhenti sekarang?”.
Dia tersenyum. “cukup adil. Aku teman paling lama David. Kami mabuk dan bertindak di luar kontrol lebih banyak dari yang bisa aku ingat. Dia memiliki para gadis yang berani menjebaknya bertahun-tahun, bahkan sebelum kami memiliki uang. Dia sama sekali tidak tertarik pada pernikahan. Itu bahkan tak pernah ada di radarnya sebelumnya. Jadi, kenyataan bahwa dia menikahimu, yah, itu memberi kesan bahwa kau layak dibantu. Ayo, Ev, berhentilah khawatir”.
Mudah baginya untuk bicara, hidupnya tidak dikait-kaitkan dengan bintak Rock.
aku perlu mengambil barang-barangku”.
dan dipojokkan oleh mereka? Khawatirkan tentang hal itu nanti”. Dia mengulurkan tangannya, jarinya memanggil. “ayo pergi dari sini”.
Aku meletakkan tanganku di tangannya dan kami pun pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STUCK UP SUIT Chapter 8

GRAHAM AKU TIDAK MENDENGAR KABAR NYA SEPANJANG HARI di hari sabtu, dan tidak seperti yang aku harapkan juga. Soraya Venedetta san...