AKU SUDAH MERENCANAKAN UNTUK MENGEMBALIKAN. ponsel ini pagi ini.
Tidak, sungguh. Beneran.
Lalu kemudian, aku juga telah merencanakan untuk menyelesaikan kuliah ku. Dan berkeliling dunia. Sayangnya, kota terjauh yang pernah aku kunjungi setahun terakhir ini adalah ketika bokong tolol ku secara tak sengaja duduk di kereta dengan jurusan yang salah dan berakhir di Hoboken.
Ponsel ini masih dengan aman bersembunyi di kompartemen sisi dompet ku, aku duduk di gerbong ke tujuh, satu barisan di belakang dan secara diagonal dengan Mr Big Prick, mencuri curi pandang ke samping saat dia membaca Wall Street Journal. Aku membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempelajari singa. Mahkluk di kebun binatang selalu membuatku terpesona, terutama cara mereka berinteraksi dengan manusia.
Seorang wanita naik dari stasiun berikutnya, dan duduk di seberang Graham . Dia masih muda dan panjang rok nya berada pada batas yang pantas. Kakinya kecoklatan yang kencang, telanjang dan seksi bahkan mataku berlama - lama sejenak. Namun singa tak pernah menerkam. Dia bahkan tampaknya tak benar-benar melihat dia saat dia berganti -ganti antara membaca dan tanpa berpikir mengetuk ngetik jam besarnya . Aku sepenuhnya sudah di menerkam dia lebih dari sekedar pelacur daripada itu.
Ketika pemberhentian dia telah tiba, aku membuat keputusan bahwa aku akan mengembalikan ponselnya. Besok. Satu hari lagi tak akan berarti apapun. Selama sisa perjalananmu, aku kembali melihat lihat melalui foto -fotonya. Hanya kali ini, aku mempelajarinya, memperhatikan dengan perjhatian yang lebih teliti pada Detail dari latar belakang daripada hanya subjek utamanya.
Foto dia dengan seorang wanita tua di ambil di depan perapian. Aku tak menyadari sebelumnya. Perapian berjajar dengan lusinan bingkai foto. Aku menggosok sedikit di bagian frame. Itu adalah foto seorang wanita dengan anak muda. Anak itu tampak seperti berumur delapan sampai sembilan tahun mengenakan seragam dengan beberapa corak. Perempuan itu- setidaknya kurasa dia adalah wanita- memiliki potongan rambut cepak. Anak laki laki itu kemungkinan adalah Graham , tapi aku tak terlalu yakin. Aku hampir melewati tempat pemberhentian ku Yang semakin dekat saat terlihat tukang pos di belakang jepretan foto. Apa -apaan coba yang sedang aku lakukan sekarang?
Aku mampir ke tempat kopi truk langganan ku dan memesan. " aku mau ukuran besar, diberi es, tanpa gula, vanila late dengan susu kedelai".
Anik menggeleng dan tertawa kecil. Setiap kali sejenak, ketika memiliki antrean perempuan yang terlihat seperti tersesat dan tidak menemukan Sturbuck, aku akan memesan sesuatu yang aneh. Dengan keras. Aku biasanya minimal mendapatkan satu orang yang percaya bahwa Anil halal Meat menyajikan minuman fru fru. Pada dasarnya, kau hanya memiliki empat pilihan: hitam, bergula, susu, atau pergi ke tempat lain- dia bahkan tak pernah membuat yang sama. Aku menjatuhkan uang ku ke cangkir, dia menyerahkan kopi hitam ku yang biasa, dan aku tertawa ketika aku berjalan meninggalkannya dan mendengar seorang wanita bertanya apakah dia membuat Frappuccino .
Ketika aku tiba di kantor,Ida sedang dalam suasana hati yang sangat menjengkelkan. Benar-benar luar biasa. Seluruh dunia beranggapan bahwa Ask Ida adalah sebuah institusi Amerika yang menyenangkan; hanya orang-orang terpilih yang mengetahui fakta nya. Seorang wanita yang menggali keluar tumpukan dosis nasehat manis mendapatkan karma ya dengan menghancurkan orang dan menjadi murahan.
"Cari nomor Celestine Hotel" adalah bagaimana dia menyapa ku.
Aku menghidupkan. Menara desktop komputer tua yang dia berikan padaku untuk bekerja. Internet di Ponselku bahkan lebih cepat , tapi aku tak akan menggunakan paket data ku karena dia menolak untuk masuk ke abad dua puluh satu. Lima menit kemudian, aku membawakan Nomor yang dia minta ke ruangannya.
"Ini dia. Apakah kau ingin aku membuat reservasi untuk mu?"
"Ambil folder perjalanan dari file cabinet".
Aku menyerahkan folder itu ke dia dan menunggu sejak dia tak menjawab pertanyaanku . Ida membelai balikan kertas yang menggembung sampai dia menemukan kertas kecil yang di lipat lipat- sejenis kartu yang hotel tinggalkan dengan nama pelayan diatas nya. Dia membaca nya dan menyerahkan padaku. "Telpon hotel nya. Katakan pada nya bahwa Margaritte tak Tau caranya membersihkan ruangan. Terakhir kali aku menginap di Celestine , karpet nya belum di vacum dengan layak, dan ada rambut hitam di dinding shower".
"Okay..."
"Sebutkan secara jelas nama Margaritte dan bahwa aku secara khusus meminta ruangannya di bersihkan oleh orang lain. Kemudia tanyakan akan potongan harga".
"Bagaimana jika mereka tak memberikan diskon?"
"Tetap pesan saja kamar. Kamarku bersih dengan sempurna terakhir kalinya aku menginap disana".
"Maksudmu karpet dan shower ya tidak kotor?"
Dia menghembuskan hembusan napas keras seakan aku menguji kesabarannya. "Kamar yang mereka Sewakan sangatlah mahal.n aku tak akan membayar $400 semalam".
"Jadi sebagai gantinya kau ingin aku membuat seseorang kemungkinan di pecat?"
Dia menaikkan satu alis nya yang tebal. " ataukah kau yang akan aku pecat?"
Yeah , jalang ini seharusnya diberi nasehat akan moralitas.
*****
Beruntungnya aku hari ini adalah hari Rabu - hari di mana tidak bertemu dengan Editornya sekali dalam seminggu. Jadi, minimal, aku hanya akan berurusan dengan dia setengah hari sebelum dia meninggalkan ku denah halaman berisi hal hal panjang akan apa yang harus dilakukan:
Order kartu bisnis yang baru. ( pesan yang tidak terlalu berwarna kali ini, aku menjalankan bisnis bukan sirkus ).
Update blog. ( folder warna kuning berisi surat surat harian dan Responnya. Jangan melebih-lebihkan ketika kau mengetik. Ask Ida Tidak menyarankan Doggy style hanya untuk menyemangati pacar mu Yang baru saja kehilangan jack Russell terrier kesayangannya).
Masukan tagihan difolder warna biru ke QuickBooks. ( ambil seluruh potongan harga, walaupun itu sudah lewat ).
kirimkan kontrak ke Lawrence untuk di review. tak ada petunjuk untuk yang satu ini. aku sudah mengetahui kenapa.harus di pisah-pisah setelahnya. dia sudah menuliskan di seberang tiap halaman dari dokumen dengan marker berwarna orange terang. aneh. tak bisa d terima.
ambil cucian . (kuponnya ada di mejaku. jangan dibayar jika masih ada noda lengan kiri jaket mohair ku) . mohair apaan coba?
ada kiriman dari speedy printing siang ini. (jangan beri tip. dia terlambat sepuluh menit lagi minggu lalu)
list nya terus berlanjut. aku aku harus menghentikan diriku dari memilah-milah itu dan mempostingnya ke blog dibawah respons terakhir yang dia berikan ke seorang pegawai yang sedang bermasalah dengan bos nya. aku malahan, menghidupkan musik ( Ida tidak mengizinkan music di tempat kerja) , memberikan tip kepada pengantar printer,.dan mengambil jeda satu jam dengan kaki telanjangku di atas meja dan bermain -main lagi dengan ponsel si Mr Big Prick. melihat ke bawah ke arah mata kakiku, aku mengagumi pekerjaan tangan terakhir Tig-- dua tato sayap di di atas kaki kananku yang melingkar seperti gelang kaki. sangatlah pochahontas. aku harus mampir ke toko sehingga dia bisa mengambil foto dan memajangnya di dinding nya, sekarang rasa nyerinya sudah menghilang.
aku sudah hampir melewati batas pemakaian data ku untuk bulan ini, jadi aku menampilkan graham morgan di Google pomselnya. aku terkejut ketika hasil pencarian menampilkan ribuan hasil. yang pertama adalah Website perusahaanya --'Morgan Financial Holding. aku mengklik link nya. websitenya tipikal website perusahaan, semuanya begitu steril dan tentang bisnis. daftar dari sahamnya panjang, segalanya mulai dari real estate hingga firma investasi. Situs ini berbau Uang yang sangat banyak. aku berani bertaruh Daddy masih mempunyai sudut kantor yang besar dan berkunjung setiap jumat setelah main Golf. Tema umum dari situs ini juga tampaknya meringkas tentang menejemen bisnis- kekayaan. yang kaya semakin kaya. siapa yang akan mengelola asetku? Oh, tunggu. Tepat sekali. aku tak punya aset apapun. terkecuali kau mempertimbangkan rak besarku. dan aku saat ini tak punya satu pun aset yang dikelola dengan baik.
aku mengklik tab bagian atas, dan rahangku mencelos. gambar pertama yang muncul adalah wajah Adonisnya, Graham J Morgan. Pria ini sungguh sangat memukau. Hidung mancung yang kuat, rahang yang terpahat, dan mata warna coklat susu yang mencair. sesuatu mengatakan padaku bahwa mungkin saja dia memiliki darah yunani dari leluhurnya. aku menjilat bibir. mengutuk. di bawahnya, aku membaca biografi-nya. Dua puluh sembilan tahun - Summa Cum Laude di Wharton, single, dan blah.blah, blah. Satu hal yang mengejutkan ku adalah bagian kalimat terakhir : Mr Morgan mendirikan Morgan Financial Holdings delapan tahun yang lalu, namun portofolio klien yang beragam dan bersaing dengan perusahaan investasi tertua dan paling bergengsi di New York. Kurasa aku salah tentang Daddy.
setelah menyeka air liur ku yang menetes di Keypad, aku pindah ke tab bagian tim. tiga puluh direktur yang berbeda dan manager yang berjajar. Dan hanya ada tema yang umum disana. lebih berpendidikan dan masam. kecuali satu pemberontak tunggal yang berani tersenyum untuk foto perusahaannya. Ben Schiling, yang rupanya adalah manajer pemasaran. Bosan dengan kehidupan perusahaan, tapi aku masih belum siap untuk kembali ke pada daftar hal yang harus ku kerjakan, aku menggulir ke arah kontak Graham lagi. aku melewati Avery, dan bertanya-tanya apakah itu salah satyu wanita yang berhasil dibuat kecewa oleh si MR Big Prick. bebebrapa nama turun setelah nama Avery, aku mendarat pada nama laki-laki pertama : Ben. Hmmm. Tanpa banyak berpikir lagi. aku mengetik pesan :
Graham : sedang apa ?
aku menjadi bersemangat ketika aku melihat tiga titik mulai bermunculan , menandakan dia sedang mengetik balasan
Ben : Mengerjakan Presentasi. aku akan membuatnya siap untuk besok sesuai yang di jadwalkan.
Graham : Bagus. Beritahu Linda untuk menjadwalkan di Calenderku.
minimal, Aku menyebutkan nama yang benar. aku melihat tiga titik mulai bermunculan kemudian berhenti. kemudian mulai lagi.
Ben : Kurasa Linda tak akan kembali lagi. setelah apa yang terjadi di meeting kemarin.
sekarang kami sampai di suatu tempat. aku duduk tegak di kursiku.
Graham : Banyak hal yang terjadi di meeting kemarin. apa. pastinya, yang kau maksud itu?
Ben : Ummmm... maksudku ketika kau meneriakkan padanya Kau Dipecat, Keluar sekarang juga dari kantorku.
Pria ini sungguh amat sangat bajingan. seseorang perlu menendang bokongnya. aku menuju ke safari dan membuka kembali halaman terakhir yang telah ku kunjungi. setengah jalan ke bawah, aku menemukan yang kucari- cari : Meredith Kline, Human Resources Manager.
Graham : mungkin aku sedikit kasar. aku sedang dalam meeting sepanjang hari. bisakah kau mampir dan beritahu Meredith di bagian HR untuk memastikan mendapatkan satu bulan pesangon?
Ben : Tentu saja. ku rasa dia akan sangat menghargai itu.
jika aku terlalu bermurah hati, kurasa dia akan menyadari sesuatu.
Graham :Aku menghargai untuk tidak mendapatkan Gugatan. dan apa yang dia hargai bukanlah urusanku.
kurasa aku sudah melangkah terlalu jauh, jadi aku melemparkan te;epon ke tas ku sebelum aku mengakibatkan lebih banyak masalah. besok aku akan mengembalikannya. dan kuharap aku tidak bertemu dengan si brengsek secara pribadi.
Ini cewek cari mati main ponsel org smbrngn😁😁😁
BalasHapusKak kok gak di lanjutin lgi sih, pdahl bagus.. Jadi penasaran
BalasHapus